Friday 9 September 2011

Pesugihan monyet makam ngujang tulungagung

Pesugihan monyet makam ngujang tulungagung

Setiap kali akan masuk atau
meninggalkan kota
Tulungagung dari/ke arah
Kediri, kita akan melewati
jembatan sungai brantas (saya lupa nama,
kalo gak salah 'Ngujang'),


tepat bersebalahan dengan
jembatan tersebut (kalo dari
arah Tulungagung sebelum
jembatan, tapi kalo dari arah
Kediri setelah jembatan), ada
2 makam yang namanya
Ngujang sedangkan posisinya
berhadapan antara makan
yang satu dengan makam
yang satunya lagi dan persis di
sebelah makam tersebut ada
sungai yang membelah kota
Tulungagung dengan kediri.

Makam yang timur adalah
makam Pecinan sedangkan
makam yang sebelah barat
ada makam Jawa.
Makam ini dihuni dan hidup
puluhan monyet, saya sendiri
tidak tahu persis dari mana
asal muasal keberadaan
monyet itu.

Berdasarkan
keterangan dari seorang
temen yang lahir di
Tulungagung, monyet itu
sudah ada sejak jaman dahulu
dan tempat ini sering dipakai
orang untuk mencari
pesugihan (benar tidaknya
silakan buktikan sendiri).

Monyet-monyet yang ada
sekitar kuburan dan jembatan
tersebut terlihat ramah,
mereka (monyet) sering kali
berkeliaran di sekitar lokasi
tersebut, yang menarik dari
monyet-monyet itu yaitu dapat
berkembang biak atau dengan
kata lain dapat mempunyai
anak dilokasi yang yang ramai
dan padat lalu lintas. monyet-monyet
itu merasa tidak terganggu
dengan keberadaan manusia
dan lalu lalang kendaraan,
begitu pula sebaliknya.
penduduk Tulungagung
merasa tidak terganggu
dengan keberadaan monyet-monyet
tersebut, karena memang monyet-monyet
itu tidak mengganggu penduduk
sekitar.

Berdasarkan sumber yang
sama, setiap hari minggu
lokasi itu sering kali ramai
oleh penduduk Tulungagung
yang berkunjung ke lokasi
itu sering kali memberi makan
monyet-monyet tersebut. mungkin
karena hal itu monyet-monyet yang
berjumlah puluhan itu tidak
mau pergi dari lokasi Makam
Ngujang.

Begitu banyak cerita mistis
yang sebenarnya ada di
makam tersebut, sayang
sekali saya sendiri tidak
sempat ngobrol dengan orang
yang benar-benar tahu tentang
sejarah kota Tulungagung,
ya... karena saya ke
Tulungagung hanya lewat saja
kemudian pergi.
selalu ada kisah yang menarik
dalam setiap perjalanan
"kisah perjalanan pulang dari
pernikahan seorang teman"