KEDIRI - Hanggarbini Sapta W
(19), mahasiswa asal Jalan
Kawi, Waru, Kabupaten
Sidoarjo, mengaku tidak
sadarkan diri saat seseorang
menyobek saku celananya
dengan senjata tajam sejenis
silet.
Dia juga tidak merasakan
apa-apa saat dompet dan
handphone Nokia E-63
miliknya diambil diam-diam.
Peristiwa tersebut
berlangsung di dalam bus PO
Surya Indah jurusan
Surabaya-Kediri, Minggu
Lalu.
Diduga, pemuda ini telah
menjadi korban kejahatan
bermoduskan gendam atau
hipnotis. Kepada petugas
Polresta Kediri, Hanggar
mengaku mengalami
kerugian materi sebesar
Rp2,8 juta.
Menurut keterangan Kabag
Binamitra Polresta Kediri
Komisaris Polisi Abraham
Gurgurem, korban baru tahu
menjadi korban kejahatan
saat turun dari bus yang
berhenti di terminal. Korban
naik bus dari Surabaya
dengan tujuan Kota Kediri
bersama Endang Sayekti (52),
orangtuanya.
"Sepertinya korban
mengalami kejahatan
bermoduskan gendam.
Celananya memang terlihat
sobek seperti bekas sayatan
silet atau pisau cutter.
Anehnya orangtuanya juga
mengaku dalam kondisi tidur
saat itu," tegas Abraham.
Pihaknya mengimbau kepada
seluruh warga yang naik
kendaraan umum untuk lebih
hati-hati dan jangan
berpikiran kosong. "Biasanya
mereka tiba-tiba memukul
atau menepuk.
Korban yang
kena biasanya orang yang
berpikiran
kosong," pungkasnya.