Trayek Route Po Rukun Jaya Tulungagung
Bus Rukun
Jaya cepat terbatas (patas)
dari Blitar ke Surabaya via
Ponggok ternyata mau dicegat
di mana saja asalkan sebelum
Wates, Kediri. Jadi, calon
penumpang dari Blitar tak
mesti ke Terminal Patria.
Bus
bisa dicegat, misalnya, di
Pakunden, Tugu Rante,
Poluhan hingga Pathok, desa
terakhir di Blitar utara yang
berbatasan dengan Kabupaten
Kediri.
Informasi ini disampaikan
Amanah dari bagian reservasi
Perusahaan Otto Bus (PO)
Rukun Jaya kantor cabang Jl
Tanjung 28, Blitar.
Pokoknya, sebelum Wates,
penumpang boleh naik,
kata Amanah kepada jowo.nab.su.
Adakah yang sudah
membuktikan soal ini? Sebab,
bus patas lazimnya tak boleh
mengangkut penumpang dari
sembarang tempat. Jika betul,
ini berarti perkara yang bikin
girang sebab calon
penumpang tak harus wira-
wiri.
Amanah menambahkan
informasi lagi soal perubahan
jadwal keberangkatan dari
Blitar. Menurut dia, sekarang
Rukun Jaya berangkat paling
pagi pukul 05.00, dari semula
pukul 03.00. Sebetulnya
ada penumpang yang
berangkat pukul 03.00 tapi
belum banyak, katanya.
Setelah pukul 05.00, Rukun
Jaya mengangkut penumpang
lagi dari Blitar pukul 09.00,
10.00 dan terakhir pukul 12.00.
Sedangkan dari Surabaya ke
Blitar, Rukun Jaya berangkat
pukul 11.00, 15.00, 16.00 dan
terakhir 18.00. Ongkosnya
tetap Rp 25.000 per
penumpang, kata Amanah.
Ongkos Rp 25.000 itu
tergolong murah untuk kelas
bus patas dibanding lewat
Malang maupun Kediri. Lazim
diketahui, tidak ada bus patas
yang langsung dari Blitar ke
Surabaya dan sebaliknya. Bus
patas terdekat dari Blitar
hanya ada di Tulungagung
(maksimal Rp 30.000 ke
Surabaya) atau Malang (Rp
15.000 ke Surabaya).
Dengan ongkos semurah itu,
pendapatan kotor awak bus
dari penjualan karcis sekitar
Rp 1,4 juta. Sekali jalan
dapatlah kalau Rp 1,4 juta,
kata Joko, salah satu
kondektur PO Rukun Jaya.
Jadi, jika dijotos rata, Rukun
Jaya sekali jalan mengangkut
setidaknya 56 orang.
Sebagai bus perintis di rute
anyar, jumlah itu tentu
melegakan. Tapi, juragan PO
Rukun Jaya, Satria, belum
terlalu percaya diri untuk
menggeber seluruh
armadanya.
Ya masih ada
sedikit masalah, kata
Satria, mengacu pada protes
awak mobil penumpang umum
(MPU) di Jombang . Satria
mengendalikan bisnis jasa ini
dari kantor pusatnya di Jl
Mayor Sujadi 124 A,
Tulungagung.
Satria menyebutkan, seluruh
perizinan untuk trayek anyar
ini sudah ia pegang. Tapi
Satria memilih akan
mengembangkannya secara
perlahan, belum
mengabarkan secara gencar
kepada khalayak agar
orientasi calon penumpang
berubah.
Ya dulu waktu
peluncurannya iklan di radio, katanya. Selebihnya, ia
pasang spanduk di terminal
Patria dan Purabaya,
Bungurasih, Sidoarjo.
Satria menambahkan, waktu
tempuh lewat Ponggok ini
cukup sekitar 3,5 jam. Kalau lewat Malang atau
Tulungagung bisa 5-6 jam,
katanya. Maklum, jika lewat
Tulungagung, penumpang
mesti berputar ke arah barat
menjauh dari tujuan akhir.
Lewat Malang juga sami
mawon karena mbulet di dua
titik.
Pertama, perjalanan dalam
Kota Malang saja bisa lebih
dari 30 menit karena jalan
yang sempit dan lalu lintas
yang padat.
Kedua,
kemacetan panjang pasti
terjadi di Porong, Sidoarjo,
tempat PT Lapindo Brantas Inc
mengaduk-aduk kekayaan
bumi tapi dampaknya berupa
lumpur bikin susah banyak
orang.